Newest Post

Semut Penyendiri Ujian Setelah Menikah

| Sabtu, 24 Mei 2025
Baca selengkapnya »

 Cerita Kisahku (Part 2)


Setelah perjuangan kami berdua aku bersama istriku dengan berikhtiar dan berdo'a aku mendapatkan restu oleh calon mertuaku, tetapi aku sempat mengikuti keinganan mertuaku tetapi itu hanyalah keinginan jahat agar aku sepenuhnya mengikutinya tetapi, dengan izin Allah dengan apa yang aku yakini saat itu aku tidak mau terlibat dengan hal - hal yang berbau tentang perdukunan karena sudah bertentangan dengan apa yang aku yakini berdasarkan kaidah - kaidah Islam yang sesungguhnya, melalui paman dari ayahnya atas izin Allah aku mendapatkan restu orang tuanya dengan beberapa penjelasan dengan pengertian agar bisa mentoleransi perbedaan dalam berkeyakinan, dan kami menempuh hidup baru aku dan istriku kami bahagia bersama, berjuang bersama, merintis kehidupan yang sama, menjalani hidup berdua waktu demi waktu kami jalani, hari demi hari, tidak ada lagi hal aneh dalam fase beberapa bulan aku menjalani usaha kami berdua mengais rejeki layaknya orang lain pada umumnya, dan setelah itu hal aneh itupun kembali menyelimuti dengan diawal cincin yang aku berikan kepada istriku di masa - masa pacaran, paman dari ibunya sebut saja sidukun yang berselimut agama, memanipulasi mertuaku dengan kembali mengatakan bahwa cincin yang ia gunakan dihuni oleh jin, padahal itu kado pemberianku dengan tetes keringat tabunganku yang kubeli sembari menjajahkan dagangan masker wajah dengan teman - teman semasa sekolahku, istriku pun juga membantahnya bahwa cincin itu pemberianku, aku tidak terlalu menghiraukan perkataan mertuaku itu dengan mimik wajah tertawa dan menganggap itu hanyala gurauan candaan, dan beberapa hari kemudian teror itu kembali terjadi mengganggu konsentrasi kerjaku dalam berusaha akhirnya akupun tersadar ini sudah terlewat batas dengan hening dan diam aku merahasiakan ini diawal perkawinan, karena saat itu istriku memberiku kabar baik bahwa ia mengandung anak pertama kami yang kami dambakan bersama setelah kabar itu di fase istri ku menginjak usia kandungan 2 bulan teror itu semakin menjadi - jadi dan itupun hanya aku yang benar - benar menyadari bahwa ini adalah teror psikologi, aku lalu mencari orang yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini di dalam diam bahkan, ini sudah berdampak pada tingkat psikologis istri karena sedang mengandung aku mengeluhkan sesuatu yang terjadi saat itu, lalu ia menangis karena tidak mengerti apa yang ia harus lakukan akupun merasa kasihan karena aku tidak ingin dia stres dan berpengaruh dengan kandungannya, aku terus mencari cara, tetapi akses yang aku dapat dan edukasi sangat minim didesaku, lalu untuk beberapa waktu istriku ingin tidur dirumah orang tuanya, aku mengikuti keinginannya berpikir kalau hubungan kami sudah pulih dan berlangsung baik layaknya keluarga dan orangtua baru, entah apa yang mereka lakukan aku merasakan hal - hal yang cukup tidak enak dulu aku minum suplement olahraga susu kebugaran untuk bungkus pertama aman saja, tetapi untuk bungkus kedua itu seperti ada kontaminasi sesuatu tetapi aku tidak menghiraukan, sebelumnya dan setiap aku membuka toko usaha kami ada bau - bau tak sedap seperti bau oli sepanjang hari, dan fitnah demi fitnah terus dilontarkan bersamaan dengan bau - bau yang sungguh tak berhati nurani, istrikupun bingung menghadapi kondisiku saat itu, karena aku belum memahami jika hal tersebut adalah efek mabuk dari seseorang yang melakukan teror tersebut, disaat sedang mengandung istriku merasa bersalah dan bersedih, seharusnya aku sadar dari awal bahwa itu adalah gashlighting, karena pada saat itu aku benar - benar sangat lengah kukira aku sudah diterima dan dianggap keluarga ternyata semuanya sebaliknya ternyata ini bukanlah restu tetapi rasa benci didalam diam karena mertuaku benar - benar mempercayai semua hal jahat yang adiknya dukun tersebut katakan.

Semut Penyendiri Ujian Setelah Menikah

Posted by : fingerxfast
Date :Sabtu, 24 Mei 2025
With 0komentar

Semut Penyendiri Ujian Sebelum Menikah

| Kamis, 22 Mei 2025
Baca selengkapnya »


Cerita Kisahku   (part1)

Semuanya atas kehendak dan izin Allah, siapapun entah kamu adalah orang yang memusuhiku ataupun engkau yang suka dengan diriku aku tidak perduli siapapun yang membaca ini, entah siapapun kamu tetapi ini adalah sebuah kebenaran yang cukup pahit, semua tampak baik - baik saja sebelum aku menikah semua perasaan yang aku miliki adalah benar - benar sebuah perasaan yang murni dan tidak ada orang lain pun yang ikut campur perihal hubunganku, saat itu semua tampak bahagia entah dia ataupun diriku aku selalu memenuhi semua keinginan dan ekspetasi yang ia harapkan, tetapi sebelum aku melamarnya aku difitnah dituduh lalu dicemarkan nama baiknya melalu sebuah perkataan oleh seorang dukun yang terlihat agamis sebelum itu hidupku tampak baik - baik saja semuanya berjalan dengan normal, aku hidup layaknya manusia pada umumnya, setelah itu hubunganku menjadi retak pacarku atau calon istriku yang menjadi istriku saat ini, orang tersebut ialah paman dari istriku mertuaku sendiri yang mengatakan diriku diikuti oleh jin, menyuruhku agar patuh tunduk kepadanya, sedangkan dia sendiri mengklaim dirinya bisa berkomunikasi dengan buyutnya sendiri dalam arti makhluk yang dianggap astral apakah itu bukan jin, bukannya dia yang diikut oleh jin ?, lalu aku menyangkalnya aku tidak mau mengikutinya ini bukan karena adat atau perihal apapun tapi tentang keyakinanku sendiri bahwa, cukup dengan yakin bahwa Allah adalah satu - satu nya yang berhak disembah dan tidak tunduk pada makhluknya, dan aku tidak mengikuti persyaratan dari paman dari istriku sebelum menikah dengannya, lalu saat itu hubunganku menjadi retak, dia enggan menelponku, memberikan redflag kepadaku, tetapi begitu banyak kenangan dan perjuang yang kurajut bersamanya, aku tetap memperjuangkan nya dengan cara yang Allah ridhoi aku sholat istikhoro, ikhtar , dan terus berdoa kepada Allah, pada akhirnya kami menikah dengan cukup terpaksa karena hubunganku kandas selama 10 tahun hampir berakhir karena orang yang memfitnahku bahkan istriku diancam bahwa dirinya jika menikah denganku akan tidur dengan jin, Astaghfirullah, sungguh besar ujian dan fitnah yang aku dapatkan sebelum menikah, pada saat itulah hidupku penuh dengan gangguan, usahaku diusik dengan serangan - serangan psikologis agar aku tidak berkonsentrasi dalam bekerja, karena ia ingin membuktikan perkataanya lalu mebuat diriku seakan - akan diganggu oleh makhluk astral, padahal semua itu adalah perbuatan manusia yang mereka lakukan adalah menguntit dan melakukan perbuatan yang diluar kaidah Islam itu sendiri, mencari celah kehidupanku fitnah demi fitnah dilontarkan pandangan calon mertuaku berubah menjadi benci terhadapku, menganggap diriku seperti orang yang hina, lalu kesaharianku penuh dengan gangguan calon mertuaku terus mencecarku agar percaya dengan dukun yang tampak agamis tersebut yang bukan lain adalah adiknya sendiri agar mengikuti persyaratan agar aku mengikuti semua keinginannya, aku tetap menolak , dan diriku makin dibenci, teror demi teror aku alami tanpa orang lain sadari aku menahanya dalam diam dan sembari aku berusaha bekerja mencari rezeki yang Allah ridhoi.

Semut Penyendiri Ujian Sebelum Menikah

Posted by : fingerxfast
Date :Kamis, 22 Mei 2025
With 0komentar

Enough

| Kamis, 13 Juni 2024
Baca selengkapnya »

    




    Mentari diufuk timur sehelai sutra begitu berharga, pohon rindang tak bersuara layak melodi tanpa ditabuh, bayang semu layaknya mentari hilang dan pergi, seperti bulan yang menyinari malam bukan karena bulan bercahaya bukan pula karena mentari yang menyinarinya, roda sejajar dan berotasi, langit tampak seperti cermin karena cinta dan kasih.

    Detak dan detik tampak sama tetapi mempunyai makna yang berbeda, bukan karena kosakata bernotasi tetapi karena detak didalam tubuh Insan yang diciptakan sang Ilahi, sang Insan mencari - cari bagaimana detik berotasi, layaknya purnama senja dipagi hari, bunga mekar dikala fajar mendengar itu, wahai Insan pemlik hati, apa yang sedang kau cari - cari?, lihatlah sungai dibalik tepi pohon rindang memiliki mata, sang Insan terus mencari, pohon apa yang memiliki mata?, sang Insan terus mencari, sungai gemericik tak menjawab, bunga mekar tak lagi tumbuh dimana sang Insan kembali bertanya, siang malam silih berganti, bunga mekar tumbuh dikala malam, tampak beda tapi tak sama, satu jiwa tapi berbeda, satu raga berbeda rasa,sang Insan kembali bertanya wahai bunga apakah engkau bunga yang sama?, bunga mekar lalu menjawab apakah engkau sudah menemukan pohon rindang memiliki mata?, belum jawab Insan tanpa gemuruh sedih, sungai mana yang kau cari ? bunga mekar kembali pergi. sang Insan terus mencari - cari, pagi dan malam terus berganti, berkelana siang dan sore hari, sang Insan terus mencari - cari, pohon rindang memiliki mata .......

    Sang Insan terus mencari bak ombak menerpa karang layaknya besi tanpa sang pandai besi, layaknya harum mawar mekar tanpa berduri, Sang Insan terus mencari bukan karena sutra yang berharga karena mendengar melodi cinta yang penuh makna, Sang Insan terus mencari dimana pohon rindang memiliki mata? Sang Insan terus mencari siang malam kembali berganti, sang Insan terus mencari, menunggu bunga kembali tumbuh, siang malam silih berganti, sang Insan terus mencari, dimana pohon rindang memiliki mata.....

    Sang Insan terus mencari dimana pohon rindang memiliki mata, sungai mana sudah kutapaki tanya Insan kepada malam dan pagi, sang malam pun menjawab tapakmu hanya setitik, malam pun menghilang pagi pun tak menjawab, sang Insan terus mencari - cari, dimana pohon rindang memiliki mata, sang fajar menuju pagi sang Insan kembali bertanya kepada pagi, sang pagi tak kunjung menjawab, dimana letak pohon rindang memiliki mata......? 

....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Enough

Posted by : fingerxfast
Date :Kamis, 13 Juni 2024
With 0komentar
Tag :

Moon Of The Love

| Senin, 03 Juni 2024
Baca selengkapnya »


   Wahai sang rembulan pembawa cinta bersama angin dingin dimalam hari yang menyejukkan hati, roda terus berputar tanpa dikayuh, lalu lalang kehidupan bak pengembara cinta, hawa dingin tanpa senjata bagaikan tombak bermata dua, perahu kayu berwarna merah terpesona dengan semilir sejuknya angin malam, air sungai yang terus mengalir hingga menggapai permukaan laut, perbatasan tanpa garis tepi dua tempat yang sama tetapi berbeda rasa, layaknya sebuah insan yang mengembara untuk merasakan cinta, berbeda hati dan pikiran tetapi mempunyai rasa yang sama, siapa yang dapat melakukannya ? bukankah ia sang pemilik hati?
   Wahai zat pemberi rasa sang pemilik garis tanpa terlihat, tetapi dapat dirasakan dengan hati, bukankah garismu tak pernah salah? layaknya awan dan langit, layak nya rembulan dan matahari, hikayat kehidupan seperti bersenggama mesra, seperti air mata bidadari yang mengalir bukankah hanya engkau yang tau ia menangis bahagia atau bersedih, layaknya pahlawan yang sedang tersenyum bukankah hanya engkau yang tau senyumnya bahagia atau menutupi kesedihannya, wahai sang pemilik cinta membohongimu sama saja seperti menggenggam belati tanpa gagang.
    Pengembara cinta bertanya kepada sang pemilik cinta, wahai sang pemilik cinta adakah yang lebih tajam dari sebilah belati? sang pemilik cinta pun menjawab jangan kau cari itu, pujilah ia kepada Rabb yang maha kasih.

Moon Of The Love

Posted by : fingerxfast
Date :Senin, 03 Juni 2024
With 0komentar
Tag :

The Future Of Technology

| Minggu, 02 Juni 2024
Baca selengkapnya »

     


    Hello readers, mau cerita tentang kemajuan teknologi sekarang , pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang, zaman yang semakin maju, dan fasilitas yang semakin bertumbuh pesat aktifitas kita semakin dimanjakan dengan fitur - fitur lengkap seperti gadget yang kita gunakan saat ini, dengan fitur tersebut semua tinggal sekali klik, contohnya seperti berbelanja dimana kita diharuskan berbelanja di pasar tradisional atau swalayan secara langsung dengan ecommerce yang semakin bekembang, tinggal scroll - scroll barang yang diinginkan sampai pada tujuan, atau lapar dimalam hari buka gofood makanan yang diinginkan langsung delivered.

     Terlepas dari kemudahan dalam berbelanja, AI salah satu teknologi yang lagi booming dan amat sangat mempermudah beberapa tugas dan pekerjaan, BTW apalagi pelajar atau dalam masa perkuliahan saat ini you are lucky bruh :3, AI memang begitu mempermudah manusia tetapi dibeberapa Negara maju AI juga dapat mengancam beberapa para pekerja dalam melakukan sebuah pekerjaan , seperti Pelayan restoran yang digantikan dengan Robot yang berbasis teknologi AI, dan beberapa pekerjaan lainnya, Di era politik dunia yang memanas saat ini dan pertempuran dibeberapa Negara, AI juga dimanfaatkan sebagai senjata perang, hold on bruh banyak hal yang positif dapat dilakukan dengan AI, Seperti ChatGPT dan beberapa fitur lainnya yang dapat digunakan dengan AI, seperti mempermudah proses editing photo maupun video, atau yang suka ngoding bolehtuh pakek ChatGPT ehe, bedebestlah pokoknya AI.


The Future Of Technology

Posted by : fingerxfast
Date :Minggu, 02 Juni 2024
With 0komentar

The Circle Of A Winter

|
Baca selengkapnya »

     


    Semenanjung pelangi tak seindah awan dan embun dipagi hari, bunga teratai yang indah bermunculan awan mendung selepas hujan seraya berkata apakah kamu merasa kehausan ? lalu tumbuhan menjawab aku membutuhkan air disungai itu dan aku tidak memiliki kaki untuk menyerap airnya karena  jarak akar ku terlalu jauh, awan mendung pun terdiam lalu sang malaikat pemberi rezeki pun tersenyum, dengan suara gemuruh ia berkata, bukankah Allah sang pemberi rezeki maka bertasbilah kepadanya, dengan gemerisik angin tumbuhan pun bertasbih.


The Circle Of A Winter

Posted by : fingerxfast
Date :
With 0komentar

Flower In The Dark

| Minggu, 29 Agustus 2021
Baca selengkapnya »

    Wahai bulan kenapa kamu tampak merindukan bunga yang bermekaran? wahai bulan bersabarlah ini bukan musim dan waktu yang tepat untuk bunga itu tumbuh, percayalah dengan mentari dan awan, mentari akan menyinarinya dan awan akan menarik air dari sungai untuk menyirami sang bunga, wahai bulan percayalah disaat mereka bermekaran dan tumbuh engkau akan terpanah dengan kecantikan dan indahnya disaat sinarmu menyala mereka seakan menari - nari dibawah sinarmu yang indah dikala malam, jika engkau bisa membayangkan ketika bunga yang bermekaran dan menari - nari dibawah sinarmu yang indah, wahai bulan maka engkau akan menemukan kebahagian yang sesungguhnya karena bunga akan benar - benar bemekaran dibawah sinarmu dimusim depan .


Flower In The Dark

Posted by : fingerxfast
Date :Minggu, 29 Agustus 2021
With 0komentar
Tag :
Prev
▲Top▲